"Gambar itu menunjukkan Senin malam Ramadan ke-26 (malam ke-27 Ramadan) merupakan Lailatul Qadr," demikian tulis Sabq.
Sebuah pemandangan berbeda terlihat di langit timur Arab Saudi pada Selasa pagi, 14 Juli 2015. Matahari tampak tak seperti biasa. Sinarnya lemah dan warnanya tampak kemerah-merahan.
Fenomena itu diabadaikan oleh Saleh Al Feraij, fotografer harian lokal Arab Saudi, Sabq. Matahari itu terlihat terbit di utara perbatasan Kota Rafha sekitar pukul 5.14 pagi. Al Feraij mengaku telah mengamati terbitnya matahari di wilayah itu selama seminggu.
Banyak yang menyebut fenomena ini sebagai pertanda bahwa Lailatul Qadr telah datang pada malam sebelumnya. Atau Senin malam. Dan surat kabar Sabq, menulis demikian. Bahwa fenomena ini diyakini sebagai pertanda Malam Qadr baru saja berlalu.
"Gambar itu menunjukkan Senin malam Ramadan ke-26 (malam ke-27 Ramadan) merupakan Lailatul Qadr," demikian tulis Sabq, sebagaimana dikutip Dream dari Emirates 24l7, Rabu 15 Juli 2015.
Dalam Islam, Lailatul Qadr diyakini jatuh pada sepertiga terakhir, atau sepuluh hari terakhir, bulan Ramadan. Hadis juga menyebut malam yang lebih mulia dari seribu bulan itu datang pada malam-malam ganjil bulan Ramadan.
Dan pada Senin malam yang lalu merupakan malam ke-27 Ramadan. Sehingga banyak yang yakin malam itu merupakan Malam Qadr. Wallahu a'lam...
Dalam sejumlah Hadis, Nabi Muhammad telah memberikan petunjuk tanda-tanda datangnya lailatul Qadr. Salah satunya hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani. "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan."
Ada pula hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)
dream.co.id