Top Ad 970x90

Kiat Haji Mabrur ala KH Hasyim Muzadi

by
Dalam waktu dekat, musim berhaji akan tiba, dan setiap muslim pasti ingin menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut. Tahun ini ada 168.000 jamaah dari Indonesia akan berangkat ke tanah suci di Arab Saudi.

Namun, seperti yang dikemukan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam (Malang, Jawa Timur), KH Hasyim Muzadi, tidak semua yang berangkat ke tanah suci bisa mendapatkan hikmah dan berkah berhaji.


"Haji adalah gabungan dari masalah hubungan kita kepada Allah dan hubungan kita kepada manusia,” katanya di hadapan 806 calon petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 2015 di Jakarta, pekan ini.

Menurut kyai yang mengenyam pendidikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang itu, untuk merasakan kenikmatan beribadah di tanah suci dan menunaikan ibadah haji, serta kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur tidaklah mudah.

Untuk itu, diperlukan persiapan tidak hanya fisik, mental, tapi juga amalan yang dilakukan sebelum, selama di tanah suci, dan pasca berhaji. “Tata hati kita sebelum berhaji,” ujar mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) itu mengungkapkan kiat mendapatkan haji yang mabrur.

Menurut dia, penataan hati dalam menyambut ibadah terbesar dalam rukun Islam itu sangat penting agar ibadah di tanah suci terasa dalam kejiwaan.

"Jadi orang yang mau berhaji harus mulai ancang-ancang lengkapi sholatnya, laksanakan kewajiban terhadap Allah, perbaiki hubungan antarmanusia, dan perbanyak sunah," katanya.

Hasyim Muzadi yang juga pernah menjadi Amirul Hajj mengatakan orang-orang yang berproses menuju Allah itu akan digampangkan urusannya. Selain itu, mereka yang berhaji hendaknya mengikuti manasik agar paham rukun haji dan hukum agama. Ia menyebutnya penataan dan pelaksanaan hukum haji.

"Kalau kita tidak mengerti (hukum haji) sengsara," kata kyai kelahiran Bangilan, Tuban, Jawa Timur, pada 8 Agustus 1944 itu.

Ia memiliki pengalaman ada jamaah yang mubazir ibadahnya, seperti melakukan Sai (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah) melebihi tujuh putaran.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah persiapan peralatan dan perlengkapan haji, agar ibadah berjalan lancar.

.
Kyai juga mengingatkan agar agar rezeki yang dipakai maupun selama berhaji adalah rezeki yang halal.


Menurut dia, kalau uang yang dibawanya haram, rezeki yang diperolehnya dari jalan tidak halal, maka hikmah ibadahnya akan berbeda.

"Tanda kemabruran haji itu adalah peningkatan kualitas keberagamaannya dan sikap sosial kemasyarakatannya," ujar anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

jumrahonline

Jokowi Minta Dana Calon Haji Diinvestasikan Berbasis Syariah

by
Jokowi Minta Dana Calon Haji Diinvestasikan Berbasis Syariah
Presiden Jokowi menggelar ‎Rapat Terbatas yang membahas pembentukan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) dan Kesiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2015/1436 H di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam rapat itu, Jokowi menyarankan dana besar calon jemaah Haji yang selama ini hanya mengendap bisa diinvestasikan ke sekotor usaha lain yang aman.

"Invesatasi berbasis ekonomi syariah ini harus bisa memberi nilai lebih bagi pelayanan calon jemaah Haji. Apalagi daftar tunggu calon jamaah dari tahun ke tahun semakin panjang," ujar Jokowi, Jumat (5/6/2015).


Sesuai perintah UU No 34 Tahun 2014, Jokowi meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mempercepat pembentukan BPKH agar pengelolaan dana yang telah disetorkan oleh calon jemaah dapat lebih optimal, efisien, transparan, dan akuntabel. Ia juga meminta pengawasan pelaksanaan haji diperkuat agar penyelenggaraannya dapat berjalan lancar.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, karena daftar tunggu calon jemaah haji makin panjang, maka akumulasi dana haji pun semakin besar. "Ini perlu dikelola dengan asas yang sesuai dengan prinsip syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel," ucap ‎politis Partai Persatuan Pembangunan itu.


Tujuan pengelolaan keuangan haji, lanjut Lukman, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan, rasionalitas dan efisiensi penggunaan BPIH, serta meningkatkan kemaslahatan umat Islam.

"Pengelolaan dana keuangan haji itu nantinya akan dilakukan oleh BPKH yang merupakan badan hukum publik dan bersifat mandiri serta bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama. Namun demikian, BPKH bukan unit struktural Kementerian Agama," kata Lukman.

Terkait persiapan penyelenggaraan Haji tahun 2015/1436H, Lukman menyampaikan bahwa sehubungan adanya renovasi Masjidil Haram, tahun ini kuota jemaah asal Indonesia berjumlah 168.800 orang. ‎

Menurut rencana, kloter pertama akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015. Yang menggembirakan, seluruh keberangkatan dari 12 embarkasi akan langsung mendarat di Madinah. Dengan begitu, selain memperpendek jarak tempuh, juga menghemat tenaga dan stamina jemaah serta efisiensi pengadaan transportasi, akomodasi, dan konsumsi.

"Selain itu juga, untuk transportasi lokal, akan disediakan bus salawat yang beroperasi 24 jam. Bus salawat ini diperuntukkan bagi jemaah yang tinggal dengan radius 2 km atau lebih di luar Masjidil Haram," tutur Lukman.

Turun Drastis
Presiden Jokowi mengumumkan, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) turun. Penurunan biaya haji ini dapat terbilang cukup drastis, yaitu dari US$ 3.219 menjadi US$ 2.717. Berdasarkan selisih harga tersebut, ada penurunan ongkos haji tahun ini sebesar US$ 502 atau sekitar Rp 6,5 juta.

"‎Penurunannya yaitu sebesar US$ 502 dari US$ 3.219 menjadi US$ 2.717. Alhamdulillah, penurunan biaya penyelenggaraan ibadah haji ini berkat usaha penghematan yang berhasil dilakukan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Penurunan ongkos haji itu, menurut Jokowi, telah ditandatanganinya dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2015.

"Berpijak dari Perpres tersebut, Kementerian Agama telah melakukan langkah-langkah efisiensi. Dan kita telah berhasil melakukan efisiensi, dan besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan, dibanding besaran rata-rata tahun lalu," ucap Jokowi.

Penurunan itu dilakukan karena langkah efisiensi yang dilakukan Kementerian Agama terhadap rute penerbangan, transportasi darat dan melokalisir pemondokan jamaah haji di Mekkah. Walau terjadi penurunan harga, Presiden meminta agar kualitas pelayanan jemaah haji tetap menjadi prioritas. Agar para jemaah tetap harus mendapatkan pelayanan yang baik selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

"Efisiensi ini tidak boleh mengurangi kualitas pelayanan kepada jemaah haji. Justru dengan penurunan ini diharapkan kualitas pelayanan haji terus bisa ditingkatkan. Semoga penurunan biaya ini bisa meringankan beban para calon jemaah haji yang akan menjalankan iba‎dah di sana," imbau Jokowi.

liputan6.com

Top Ad 728x90